Peringatan Puncak HTBS Muhammadiyah 2024, Luncurkan Pelibatan 13 RS Dari 5 Organisasi Keagamaan

Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia menjadi agenda penting tahunan dalam gerakan eliminasi TBC, diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap penyakit tuberkulosis yang memiliki dampak besar bagi masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Tuberkulosis, masih menjadi prioritas masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tuberkulosis Global tahun 2023 yang diterbitkan WHO, Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tertinggi kedua di dunia, setelah India.
Di Indonesia, diperkirakan terdapat 1.060.000 kasus baru TBC setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 134.000. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengeliminasi TBC tahun 2030.
Gerakan eliminasi TBC memerlukan komitmen kuat, dukungan dan peran serta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan lain termasuk dari sektor swasta, kelompok masyarakat dan organisasi keagamaan.
Untuk itu, bertepatan dengan puncak peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Muhammadiyah 2024, yang dilaksanakan pada Rabu (5/6/2024) di Aula Masjid KH Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, melalui program USAID Mentari TB memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan Pelibatan Rumah Sakit dari Organisasi Keagamaan dalam Penanggulangan TBC.
Adapun organisasi keagamaan yang terlibat adalah, Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi), Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), dan Yayasan Dompet Dhuafa.
Kegiatan ini dihadiri antara lain oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si; Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen; Ketua Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan RI dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA; Ketua Umum Pelkesi; Ketua Badan Pengurus Perdhaki; Pengurus LKNU; Pengurus Yayasan RST Dompet Dhuafa; para direktur rumah sakit dari organisasi keagamaan, serta pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta dan pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Dalam video sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penemuan kasus TB di Indonesia pada tahun 2023 meningkat hingga 821.000 kasus, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
“Capaian ini merupakan buah kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat. Peringatan hari tuberkulosis sedunia merupakan momentum untuk memperkuat komitmen kita semua dalam penanggulangan tuberkulosis,” ujarnya.
Budi Gunadi menyampaikan, selamat dan sukses kepada MPKU Muhammadiyah atas peluncuran sinergi pelibatan organisasi keagamaan dalam penanggulangan TBC di rumah sakit.
“Saya berharap seluruh rumah sakit di bawah organisasi keagamaan ini dapat berperan aktif dalam memberikan pelayanan TBC berkualitas yang berpihak kepada pasien,” ungkapnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menerangkan, sinergi pelibatan rumah sakit dari lembaga-lembaga keagamaan lain dalam program penanggulangan TBC di Indonesia ini adalah wujud nyata prinsip inklusif Muhammadiyah.
“Saya berharap sinergi Muhammadiyah dengan organisasi-organisasi keagamaan beserta rumah sakitnya dalam penanggulangan tuberkulosis ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang semakin luas,” ujarnya.
Hingga saat ini, dengan dukungan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui USAID Mentari TB, Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah telah melakukan skrining TBC terhadap 8.810.749 orang, menemukan 35.636 penderita TBC dengan 93 persen diantaranya melakukan pengobatan.
Selain itu, layanan TBC Resistan Obat juga telah didirikan di 10 rumah sakit Muhammadiyah yang kini telah menjadi rumah sakit rujukan.
Sejak tahun 2021, rumah sakit Muhammadiyah telah merawat total 623 pasien TBC Resistan Obat.
“Amerika Serikat melalui USAID, berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi tuberkulosis,” terang Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen.
“Kami percaya bahwa kemitraan inklusif, yang menghormati dan memanfaatkan keberagaman masyarakat Indonesia, sangat penting dalam memerangi penyakit yang mematikan ini,” tambahnya.
Tahun ini Amerika Serikat dan Indonesia merayakan ulang tahun hubungan bilateral ke-75. Kolaborasi USAID dengan Kementerian Kesehatan, Provinsi Yogyakarta, dan organisasi-organisasi keagamaan dalam penanggulangan tuberkulosis menunjukkan dampak kuat dari hubungan ini.
Lebih dari lima belas tahun, USAID sudah menjadi mitra Pemerintah Indonesia dalam memberantas TBC. Amerika Serikat, melalui USAID, terus mendukung Indonesia mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Berikut daftar rumah sakit organisasi keagamaan yang terlibat dalam penanggulangan TBC :
Pelkesi: RS Imanuel Lampung, RS Sari Mutiara Lubuk Pakam, Sumatera Utara, RS Vita Insani Pematang Siantar, Sumatera Utara, RSK Lende Moripa Sumba Barat, NTT.
Perdhaki: RS Bunda Pengharapan Merauke, RS Katolik Marianum Halilulik, Atambua, NTT, RS Maria Regina Kotabumi, Lampung.
LKNU: RSI NU Demak, Jawa Tengah, RSNU Tuban, Jawa Timur.
Dompet Dhuafa: RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Bogor, Jawa Barat, RS AKA Medika, Lampung Timur, Lampung, RS Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau. (cdr)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!